A. KONSEP LISTRIK STATIS
1. Muatan Listrik
Semua benda terdiri dari bagian terkecil yang dinamakan dengan partikel sub atom. Partikel sub atom yaitu Elektron (e), Proton (p), dan Neutron (n).
Umumnya benda bersifat netral, karena jumlah elektron = jumlah proton.
Benda bermuatan Negatif : kelebihan elektron/mendapat elektron.
Benda bermuatan Positif : kekurangan elektron/melepaskan elektron.
Sifat muatan listrik:
1. Jika benda yang bermuatan sejenis didekatkan, maka akan tolak-menolak
2. Jika benda yang berbeda muatan didekatkan, maka akan tarik-menarik
Benda netral dapat dijadikan benda bermuatan dengan digosok, contohnya:
1. Sisir atau penggaris plastik digosokkan ke rambut/kain wol
Sisir atau penggaris plastik menjadi bermuatan NEGATIF, karena elektron pindah dari rambut atau kain wol ke sisir/penggaris.
2. Kaca digosok dengan kain sutera
Kaca menjadi bermuatan POSITIF, karena elektron dari kaca pindah ke kain sutera.
Contoh Soal:
Kaca yang digosok dengan sutera akan terjadi proses pemuatan listrik pada kaca maupun sutera. Pada tabel berikut ini penjelasan yang benar adalah ....
(Soal UN Tahun 2014)
2. Hukum Coulomb
Charles Augustin Coulomb menyelidiki hubungan gaya tarik-menarik atau tolak-menolak dua benda bermuatan listrik dengan besar muatan listrik dan jaraknya. Gaya tersebut disebut dengan Gaya Listrik atau Gaya Coulomb (Fc).
Coulomb menyimpulkan:
a. Semakin besar jarak kedua benda yang bermuatan, semakin kecil gaya listrik antara benda tersebut dan sebaliknya.
b. Semakin besar muatan kedua benda, semakin besar gaya listrik antara benda tersebut.
dimana:
= gaya listrik/Coulomb (newton (N))
k = konstanta =
= besar muatan listrik pada benda pertama (coulomb (C))
= besar muatan listrik pada benda pertama (coulomb (C))
r = jarak antara dua muatan (meter (m))
0 Comments:
Posting Komentar